top of page

Potensi Wisata Pinggiran Gresik yang Mulai Menggeliat

Updated: Jan 3, 2020



GRESIK dikenal sebagai kota industri. Sekaligus kota pesisir. Jadilah Gresik sebagai kota yang memiliki tiga matahari. Panas kentang-kentang kalau istilah orang Surabaya. Panase ora umum. Nggak bisa membayangkan panasnya? Sebaiknya rasakan sendiri.


Soal wisata, Kota Pudak —sebutan Kota Gresik— mungkin tidak setenar kota tetangganya, Surabaya. Namun yang pasti, soal wisata religi, Gresik bisa sejajar dengan Kota Pahlawan. Surabaya memiliki wisata religi Sunan Ampel, Gresik mempunyai Sunan Giri.


Itu yang di tengah kota. Kalau Anda berada di daerah Gresik dan sekitarnya, dan sudah bosan dengan suasana wisata yang itu-itu saja, cobalah melipir ke pinggiran Gresik. Tepatnya di Kecamatan Ujung Pangkah dan Panceng. Dua kawasan itu berada di bagian paling barat Gresik. Berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.


Di kawasan Ujung Pangkah, ada dua destinasi wisata yang sedang naik daun. Namanya wisata batu kapur Setigi (Selo Tirto Giri) dan Wagos (Wisata Alam Gosari).

Sementara itu, di daerah Panceng, ada destinasi yang sudah lama eksis. Pantai pasir putih Dalegan dan Bukit Surowiti.


Setigi


Sekarang mari kita berkunjung ke lokasi pertama. Bukit kapur Setigi di Desa Sekapuk. Akses menuju lokasi ini sangat mudah. Jarak dari Monumen Selamat Datang Segoromadu Gresik (yang berbatasan dengan Surabaya) menuju Setigi sekitar 39 kilometer ke arah barat.


Setelah sekitar satu jam perjalanan, Anda akan sampai di Pasar Sekapuk. Di pertigaan pasar, Anda harus belok ke kanan. Sekitar 500 meter, Anda akan menemukan plang bertulisan wisata Setigi. Lokasinya berada di kiri jalan.



Daya tarik lokasi ini adalah gua-gua serta cerukan bekas tambang batu kapur di bukit Sekapuk. Anda juga bisa menyaksikan aktivitas penambangan di sisi lain lokasi wisata ini. Tapi tenang saja, lokasi wisata dan penambangan sudah dipisahkan.


Fasilitas di sini sudah lengkap meski pembangunan di beberapa sisi masih berlangsung. Ada pusat kuliner, berbagai spot foto yang bagus untuk feed Instagram, dan terdapat banyak gazebo untuk bersantai.


Satu lagi yang menurut saya cantik adalah musala yang didesain seperti kastil kecil khas Eropa. Dengan latar belakang bukit kapur yang eksotis.


Saran saja, kalau mau ke sini siang-siang, jangan lupa bawa payung. Panas banget. Tapi, lima tahun mendatang saya yakin lokasi ini akan rindang. Karena banyak tanaman yang baru ditanam.


Wagos


Setelah puas keliling Setigi dan masih ingin memuaskan dahaga berwisata, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 500 meter lagi. Ke desa tetangga, Gosari.


Sebelum sampai ke Wagos, Anda akan melewati perkampungan yang sangat asri. Halaman setiap rumah ditanami bunga dan tanaman yang meneduhkan. Setelah melewati ladang pohon jati, Anda pun sampai di lokasi tujuan.



Berbeda dengan Setigi, suasana di Wagos lebih rindang. Sebab, daerah ini awalnya adalah kebun warga yang disulap menjadi kawasan wisata. Wahana yang ditawarkan di sini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lokasi wisata lain. Sebut saja replika rumah Hobbit, kastil tua, jembatan kayu, pemandian, dan taman bunga.


Namun, di sini ada yang unik. Dan sepertinya tidak bisa ditemukan di daerah lain. Apa itu? Tiga buah rumah kayu warna-warni di atas bukit kapur. Tapi, untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung harus mengeluarkan uang lagi.


Di bagian paling atas dari bukit ini, tepatnya di Gua Butulan, ada sebuah prasasti yang ditulis di dinding gua. Setelah proses penelitian, disimpulkan bahwa prasasti ini terkait dengan Kerajaan Majapahit dan ditulis pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.


Pantai Pasir Putih Dalegan


Belum puas jalan-jalan? Oke, istirahat dulu sebentar. Yang selanjutnya berbeda. Setelah asyik berwisata di kawasan berbukit, kini giliran yang berair. Berombak. Bisa mandi segar-segaran. Anda bisa bermain ombak tenang pantai utara. Namanya Wisata Pantai Pasir Putih Dalegan.


Untuk menuju lokasi ini, Anda terus saja melaju ke arah utara. Setelah mentok dan ada pertigaan, Anda belok kiri dan lurus terus. Jaraknya sekitar 11 kilometer.



Perjalanan melalui jalur ini lebih asyik. Karena pinggir kiri Anda adalah hamparan laut utara. Anda akan menemui perkampungan khas pesisir.


Setelah sekitar 20 menit, Anda akan menemukan sebuah lapangan sepak bola. Pantai Dalegan berada di seberangnya. Atau di sebelah kanan arah Anda datang. Pantai ini berada di Desa Dalegan yang sudah masuk wilayah Kecamatan Panceng. Puas-puasinlah bermain air.


Bukit Surowiti


Kalau sudah mandi dan bersih-bersih, cobalah menantang diri dengan menaiki puluhan anak tangga untuk menuju desa wisata di atas bukit. Namanya Bukit Surowiti. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari Pantai Dalegan. Sekitar 7 kilometer saja.


Begitu keluar dari pantai, Anda akan langsung dihadapkan dengan jalan lurus ke selatan. Ikuti saja jalan itu hingga sampai di jalan raya. Lalu belok kiri sampai menemukan tanda memasuki kawasan wisata Bukit Surowiti. Lokasinya berada di kanan jalan. Tapi, Anda masih harus masuk ke dalam. Tidak terlalu jauh.


Nah, apa yang ada di bukit itu? Sebelum membicarakan ada apanya, saya kasih tahu sesuatu dulu.

Konon katanya, jumlah anak tangga di sana akan berbeda tergantung dari mana Anda menghitungnya. Dari atas atau dari bawah. Penasaran? Coba sendiri.


Berbeda dengan tiga lokasi wisata sebelumnya, Surowiti adalah kawasan wisata religi. Sebenarnya kawasan ini adalah sebuah desa, yang berada di atas bukit dengan ketinggian sekitar 260 meter.


Konon, di desa itu ada petilasan pertapaan Sunan Kalijaga. Ada juga petilasan Kali Buntung, Makam Mpu Supa, Makam Raden Bagus Mataram, dan Gua Langsih.


Tertarik mengeksplorasi kawasan wisata di pinggiran Gresik? Silakan, diagendakan!


Gresik, 26 Desember 2019

Comments


bottom of page