top of page

One Day Trip ke Pulau Cipir dan Onrust, Kepulauan Seribu

ree

PADA 2017, saya pernah mengikuti agen open trip untuk jalan-jalan ke tiga pulau kecil di dekat daratan Jakarta yang sudah masuk kawasan Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Saat itu saya ikut open trip tersebut sendirian.


Tiga pulau itu adalah Cipir, Kelor, dan Onrust. Karena pulaunya kecil dan berdekatan, tiga pulau tersebut bisa dikunjungi hanya dalam sehari. Pagi hingga sore.


Berbekal pengalaman itu, saya merekomendasikannya kepada istri dan adik saya yang ingin berwisata ke Kepulauan Seribu. Sehari saja tanpa menginap.


Sesuai dengan randown acara, kami sudah harus berkumpul di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, pada pukul 8 pagi. Setengah jam kemudian kapal kayu membawa kami berlayar ke pulau pertama: Pulau Onrust.


Pulau Onrust, Sejarah Haji dan Karantina Wabah


Perjalanan dari Kali Adem ke Pulau Onrust kurang dari 30 menit. Pertama melangkahkan kaki ke pulau ini, kesan yang muncul adalah pulau pengasingan. Banyak bangunan tua di pulau ini. Hampir seluruh pulau juga ditumbuhi pohon besar.


ree

Di pulau ini, memori sejarah masa lampau hidup dalam diam. Terekam pada tembok-tembok bangunan tua, baik yang masih utuh maupun yang sudah tinggal fondasinya saja. Pohon-pohon yang tegak berdiri juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah pulau ini dan Kota Jakarta secara keseluruhan.


Pada masa penjajahan Belanda, Pulau Onrust sempat menjadi pusat bongkar muat untuk galangan kapal dan komoditas dagang VOC. Aktivitas itu hampir tidak pernah berhenti atau 'Onrust' dalam bahasa Belanda atau 'Unrest' dalam bahasa Inggris.


Kata itulah yang dipercaya sebagai asal-usul nama Pulau Onrust. Ada pula yang menyatakan bahwa kata Onrust diambil dari nama penghuni keturunan Belanda di pulau itu, Baas Onrust CVDW.


Sejarah lain mencatat bahwa Pulau Onrust pernah menjadi tempat karantina bagi jemaah haji Indonesia pada masa Hindia Belanda untuk mencegah penyebaran penyakit menular sebelum memasuki Batavia (sekarang Jakarta). Pulau ini berfungsi sebagai rumah sakit karantina yang mampu menampung ribuan jemaah. Jemaah yang sakit akan dirawat di Pulau Cipir.


Pulau ini memiliki barak-barak yang mampu menampung hingga 3.500 jemaah dengan 35 barak besar yang masing-masing bisa menampung 100 orang. Fasilitasnya cukup lengkap untuk ukuran masa itu. Namun, sejarahnya juga diwarnai kisah kelam akibat penyakit yang mewabah karena kondisi kapal yang buruk.


Sisa-sisa bangunan karantina seperti fondasi bangunan, penjara, dan barak masih bisa ditemukan di Pulau Onrust.


Salah satu bangunan yang masih utuh adalah bekas rumah dokter. Bangunan itu kini dijadikan museum. Bangunan rumah sakit di samping rumah itu sudah tinggal reruntuhan.


Pulau ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 2209 Tahun 2015 tentang Penetapan Gugusan Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor, dan Pulau Bidadari di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Penetapan ini karena kisah sejarah masa lampau yang tersimpan di dalamnya.


Pulau Cipir, Benteng Militer Batavia


Setelah waktu berwisata di Pulau Onrust habis, kami bergeser ke pulau di sebelahnya. Pulau Cipir. Bahkan, pulau ini bisa dilihat dari Pulau Onrust. Waktu tempuhnya cuma sekitar 5 menit.


ree

View Pulau Cipir mirip dengan Pulau Onrust. Terdapat sisa-sisa reruntuhan bangunan rumah sakit dan pusat karantina jemaah haji. Karena berdekatan, fungsinya sama dengan Onrust.


Sedikit berbeda dengan Onrust, Pulau Cipir juga menjadi benteng pertahanan militer yang melindungi Batavia (sekarang Jakarta) dari serangan musuh. Pulau ini masih menyimpan bongkahan-bongkahan meriam yang masih bisa dilihat hingga sekarang.


Selain sejarahnya yang kaya, Pulau Cipir juga dikenal dengan keindahan alamnya. Pengunjung dapat menikmati pemandangan laut, bermain wahana air seperti banana boat dan jet skit, serta snorkeling untuk melihat keindahan bawah laut.


Berdasar randown acara, setelah Pulau Onrust dan Cipir, tujuan terakhir adalah Pulau Kelor. Tapi sayang, karena cuaca yang tidak memungkinkan, jadwal ke Pulau Kelor dibatalkan.


Padahal, di antara tiga pulau tujuan wisata one day trip ini, menurut saya Pulau Kelor lah yang paling bagus. Di sana, masih berdiri kokoh Benteng Martello. (*)

Comments


bottom of page