Museum Macan, Museumnya Anak-Anak Kekinian
- budiawanagus
- Dec 31, 2017
- 2 min read

MESKIPUN menyematkan nama ’museum’, menurut saya tempat ini lebih pada atau semacam galeri seni. Nama ’macan’ juga bukan mengindikasikan bahwa tempat ini memajang hal-hal yang berkaitan dengan macan.
Tapi, secara sekilas, namanya saja sudah bisa memantik rasa penasaran orang karena lebih terkesan seperti museum satwa, galeri satwa, atau yang berbau-bau binatang.
Saat memasuki tempat ini, kesan yang ada akan berubah. Ini bukan museum yang menyimpan taring atau kulit macan yang bersejarah. Ini adalah tempat yang sangat mewah untuk memajang seni modern dan kontemporer dalam negeri dan mancanegara.
Nama Museum Macan merupakan kependekan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Museum ini dibuka pada 4 November 2017. Peresmian dilakukan Haryanto Adikoesoemo, filantropi sekaligus pendiri museum yang didesain MET Studio London itu.
Museum yang dibangun di lahan seluas 4.000 meter persegi ini adalah institusi pertama di Indonesia yang mengizinkan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer yang signifikan dan terus berkembang dari Indonesia sampai seluruh dunia.
Meski harga tiket masuk terbilang mahal, museum ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Terutama kaum milenial metropolitan. Bahkan, untuk berfoto di beberapa spot yang ada, pengunjung harus antre berjam-jam. Gila. Demi foto yang kekinian.
Spot yang selalu dijubeli pengantre adalah Infinity Mirrored Room karya seniman Jepang Yayoi Kusama tahun 2014. Mirrored Room adalah karya seni dalam ruang kubus bermandikan cahaya LED warna-warni. Ruangan ini dilapisi cermin. Jadi, cahaya yang ada terpantul sehingga terkesan tak berujung.
Namun, pengunjung hanya memiliki waktu 30 detik saja untuk berfoto di dalam ruangan itu. Tidak bisa nambah. Karena ada petugas yang akan mengatur waktunya. Benar-benar harus tepat 30 detik!
Museum ini menampilkan sekitar 90 karya seni rupa modern Indonesia dan kontemporer dari seluruh dunia. Karya-karya tersebut adalah sebagian dari 800 karya seni yang telah dikumpulkan kolektor seni sekaligus pengusaha Indonesia, Haryanto Adikoesoemo, sang penggagas Museum Macan.
Seni kontemporer dan modern yang ditampilkan Museum Macan tidak terbatas pada lukisan, tapi juga menampilkan gaya kontemporer dengan berbagai medium, teknik, dan seni instalasi.
Museum ini juga bisa menjadi sarana edukasi buat anak sekolah, seniman muda, dan para penikmat seni.
Lokasi dan Tiket
Museum Macan buka Selasa sampai Minggu pada pukul 10.00–18.00 WIB. Senin tutup.
Pengunjung bisa membeli tiket on the spot atau melalui pemesanan online. Harganya Rp 100.000 (dewasa), Rp 90.000 (lansia dan pelajar), Rp 80.000 (anak-anak usia 3–12 tahun), dan gratis untuk anak di bawah usia 3 tahun.
Museum ini terletak di Wisma AKR, Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (*)
Jakarta, Medio 2018
Comments