Main-Main ke Ladang Wagos, Gresik
- budiawanagus
- Dec 30, 2019
- 2 min read
Updated: Jan 3, 2020

SOAL wisata, Surabaya lebih dikenal daripada Gresik. Meski letaknya bersebelahan. Tapi itu wajar. Sebab, tidak banyak destinasi wisata di bumi Sunan Giri tersebut.
Itu dulu. Kini kawasan di pinggiran Gresik mulai memiliki objek wisata yang terus dikembangkan. Sebelum wisata Setigi di Desa Sekapuk, orang sudah berbondong-bondong ke Wagos (Wisata Alam Gosari) di Desa Gosari. Keduanya sama-sama berada di Kecamatan Ujung Pangkah.
Wagos hanya berjarak sekitar 500 meter dari Setigi. Sebelum sampai di Wagos, Anda akan melewati perkampungan yang sangat asri. Halaman setiap rumah ditanami bunga dan tanaman yang meneduhkan. Setelah melewati ladang pohon jati, Anda akan sampai di lokasi tujuan.
Untuk masuk kawasan ini, setiap pengunjung dikenai biaya Rp5.000,00. Biaya parkir motor Rp5.000,00 dan mobil Rp10.000,00. Sama dengan tiket Setigi.
Berbeda dengan Setigi, suasana di Wagos lebih rindang. Sebab, daerah ini awalnya adalah kebun warga yang disulap menjadi kawasan wisata. Wahana yang ditawarkan di sini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lokasi wisata lain. Banyak spot foto yang bagus.
Sebut saja replika rumah Hobbit, kastil tua, jembatan kayu, tempat pemandian, dan taman bunga. Ada juga wahana ketangkasan untuk anak-anak.
Fasilitasnya juga lengkap. Ada spot kuliner, musala, toilet, dan gazebo untuk bersantai.
Namun, di sini ada yang unik. Dan sepertinya tidak bisa ditemukan di daerah lain. Apa itu? Tiga buah rumah kayu warna-warni di atas bukit kapur. Tapi, untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung harus mengeluarkan uang lagi. Per orang dikenai biaya Rp5.000,00.
Tiket masuk diberlakukan karena pengelolanya sudah berbeda.
Di lokasi ini kita bisa menikmati wahana ratusan kipas plastik berwarna-warni. Ada juga replika pintu gerbang kuil berupa pilar-pilar berwarna merah.
Kalau haus, Anda bisa memesan minuman di kafe yang unik karena menempati cerukan bukit kapur dengan pemandangan lanskap bukit di sisi utara. Di sini juga ada gazebo untuk istirahat.
Di bagian paling atas dari bukit ini, tepatnya di Gua Butulan, ada sebuah prasasti yang ditulis di dinding gua. Setelah proses penelitian, disimpulkan bahwa prasasti ini terkait dengan Kerajaan Majapahit dan ditulis pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.
Wagos cocok untuk wisata keluarga karena banyak wahana yang ramah anak. Kalau mau yang lebih menantang, coba menyambangi prasasti di Gua Butulan dengan sedikit nanjak ke atas bukit. (*)
Gresik, 26 Desember 2019
Comments