Hampir Makan Nasi Tim Babi di Kedai Kopi Es Tak Kie
- budiawanagus
- Jan 23, 2018
- 2 min read

JAKARTA tidak kekurangan kafe estetik yang Instagramable. Hampir tidak ada kafe kekinian di ibu kota yang sepi. Bahkan kafe di pinggir jalan kecil sekalipun.
Anak muda sampai orang dewasa suka mendatangi kafe. Bisa untuk mengisi feed media sosial, nongkrong bareng kawan, atau mencari ketenangan setelah lelah bekerja seharian.
Namun, di tengah gempuran kafe-kafe yang menawarkan desain indah dan menu-menu terupdate, ada satu kafe/kedai yang bertahan dengan kesederhanaannya. Kedai Kopi Es Tak Kie namanya.
Kedai ini tidak ikut latah pada perkembangan zaman. Mereka tetap mempertahankan wajah aslinya. Begitu juga menu-menunya. Kedai sederhana ini menawarkan cita rasa warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai harganya.
Kedai Kopi Es Tak Kie memiliki karakter dan sejarahnya sendiri sehingga kedai ini sudah memiliki pelanggan setia. Bisa juga ada pelanggan baru yang penasaran akan sejarahnya. Termasuk kami.
Kedai Kopi Es Tak Kie berada di gang sempit bernama Gloria, Glodok, Jakarta Barat. Kedai ini berdiri sejak tahun 1927.
Harga segelas Kopi Es Tak Kie murah dan ramah di kantong. Kedai Kopi Es Tak Kie menyediakan dua varian menu, yaitu kopi hitam dan kopi susu. Selain kopi, kita bisa memesan makanan berat lainnya seperti nasi campur, nasi tim ayam, bakmie ayam, bihun ayam, kwetiau ayam, Losupan ayam, bakmie pangsit, bakmi bakso, sup pangsit, sup bakso, sup swikiaw.

Sebagai muslim, kami sebenarnya cukup khawatir membeli jajanan atau makanan di kawasan ini. Takut ada kandungan babinya. Sebab, Glodok merupakan kawasan pecinan atau mayoritas penduduknya beretnis Tionghoa.
Tapi kami bismillah saja. Kami memesan makanan dan minuman yang kira-kira aman saja.
Akhirnya kami memesan Kopi Es Tak Kie varian kopi hitam dan kopi+susu. Biar bisa saling mencicipi. Untuk makanan berat, kami memilih nasi tim ayam. Dari namanya, nasi tim ayam, menu itu pasti aman dari kandungan babi.
Tidak lama kemudian, dua kopi es dihidangkan di atas meja. Saya tidak ahli soal kopi. Saya tahunya cuma enak dan tidak enak. Nah, kopi susu yang kami pesan ini enak. Kopi hitamnya biasa saja.
Sambil menunggu menu berikutnya datang, kami ngobrol ringan sambil mengamati interior kedai yang klasik dan jadul.
Tidak lama kemudia, pelayan kedai mendatangi kami. Tapi tidak dengan membawa menu pesanan kami. Pelayan itu ternyata ingin memberi tahu bahwa nasi tim yang kami pesan mengandung unsur babi.
Wow. Hampir saja. Sebenarnya kalau dikasih tahu setelah makanannya habis juga gak masalah sih. Tidak ada hukum karena ketidaktahuan dalam hal itu. Biar bisa mencicipi rasa babi juga toh. Hehe...
Tapi, terima kasih atas perhatian dan toleransinya. Karena pacar saya berhijab, tentu saja sangat mudah mengidentifikasinya sebagai muslim.
Kami akhirnya memesan bakmi atas rekomendasi menu-menu yang tidak mengandung unsur babi.
Nama Tak Kie diambil bukan dari nama orang, tapi memiliki arti yang dijadikan pedoman hingga kini.
Tak Kie memiliki arti 'orang yang bijak' atau dapat diartikan 'sederhana'. Selain itu, Tak Kie bisa diartikan 'merendah'. Inilah yang menjadi pedoman kedai ini agar tetap merendah, tidak sombong. (*)



Comments