top of page

Batu Ratapan Angin Telaga Warna yang Bikin Meratap Takjub

Updated: Jun 26, 2020



KEINGINAN untuk traveling kadang bisa muncul dengan tiba-tiba. Dan seringnya, kalau sudah muncul keinginan seperti itu, saya berangkat. Kali ini saya tidak ingin mendaki gunung. Yang pendek-pendek saja. Bukit dan destinasi wisata menarik lainnya. Tujuan saya adalah Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.


Kalau sudah di Dieng, Bukit Sikunir tentu saja ’haram’ untuk dilewatkan. Bukit itu menjadi tujuan pertama dalam perjalanan kami berdua. Dari sana, kami bebas menentukan destinasi wisata lainnya. Termasuk Batu Ratapan Angin.


Bisa dibilang, lokasi itu menjadi primadona kedua di Dieng setelah Bukit Sikunir. Dari atas batu itu, telaga warna terhampar cantik di bawah sana.


Lokasi Batu Ratapan Angin merupakan satu titik berupa tebing batu menonjol yang eksotis peninggalan aktivitas vulkanis. Karena lokasinya tidak jauh dari Dieng Plateau Theater, spot tersebut bisa dengan mudah ditemukan.


Untuk mencapai Batu Ratapan Angin, kami harus menapaki beberapa anak tangga dari semen. Kalau mau bisa menikmatinya tanpa keriuhan yang berlebihan, jangan datang saat weekend. Sebab, untuk foto di Batu Ratapan Angin, Anda harus antre. Bayangkan kalau pengunjungnya membeludak, butuh antre berapa lama untuk bisa berfoto di atas batu itu dengan background lanskap sudut lain Dieng yang menakjubkan.


Di bawah sana, terhampar dua telaga: Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Warnanya hijau tua dan abu-abu. Nama Telaga Warna diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini. Earna air telaga tersebut sering berubah-ubah. Terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi.

Fenomena itu terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi. Jadi, saat sinar matahari mengenainya, warna air telaga tampak berwarna-warni.


Telaga Warna berada di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sekitarnya, ada beberapa gua yang bisa dikunjungi seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati. Di depan gua itu, terdapat arca wanita membawa kendi. Gua itu juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik.


Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari dan Gua Jaran Resi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso. Gua-gua di sekitar Telaga Warna itu sering dijadikan sebagai tempat meditasi. Kami tidak mengetahui keberadaan gua-gua itu, jadi kami tidak mampir. Tahunya dari Google. Hehe…


Selain Batu Ratapan Angin, di sekitarnya banyak batu-batu superbesar yang seakan membentuk perbukitan. Di sana juga cukup banyak spot lain untuk berfoto. Satu lainnya yang lokasinya lumayan lebih tinggi adalah Jembatan Merah Putih. Untuk mencapainya cukup menantang.


Sayang, saat kami datang ke sana, jembatan tersebut ditutup. Mungkin sedang ada kerusakan di beberapa sisi sehingga harus menunggu perbaikan sebelum digunakan kembali. Demi keamanan.


Kalau mau wahana yang lebih ekstrem, kalian bisa mencoba flying fox. Saya tidak mencobanya. Bukannya takut lho, malas saja. (*)

Dieng, 19 Januari 2017

Comments


bottom of page