Stay Semalam di "Penginapan Anjing" di Bandung
- budiawanagus
- Jul 25, 2024
- 2 min read

PAGI hari tanggal 25 Juli 2024 perlengkapan untuk kamping sudah ter-packing. Tidak bisa lengkap. Cukup yang sekiranya diperlukan dan dibutuhkan. Kapasitas barang yang dibawa harus disesuaikan dengan kemampuan motor untuk mengangkutnya. Dan kenyamanan kami bertiga selama perjalanan.
Matahari belum terlalu tinggi saat kami mulai narik gas motor dari kos-kosan di Jakarta Barat. Bertiga. Menuju penginapan di Bandung kota yang sudah kami pesan sehari sebelumnya. Kami motoran santai saja. Tidak ada waktu yang perlu diburu.
Kami menempuh perjalanan Jakarta ke penginapan sekitar 6 jam. Sampai di sana sudah masuk waktu check-in, jadi kami langsung mengonfirmasi pesanan dan naik ke kamar di lantai 2. Penginapannya bagus meski tidak megah. Kebersihannya juga terjaga.
Namun, ada hal yang sedikit mengusik. Ada poster yang terpampang di area lobi. Bunyinya kira-kira begini: Penginapan ramah hewan peliharaan. Dengan menampilkan gambar anjing besar. Info itu tidak ada pada aplikasi booking penginapan yang saya akses.

Saya tidak benci anjing. Bahkan, jika dibanding kucing, saya lebih memilih anjing jika ditanya hewan apa yang ingin dipelihara di antara keduanya. Hanya saja, sebagai muslim --meskipun gak taat-taat amat-- kami tetap khawatir akan najisnya. Tapi, saat itu saya slow saja karena tidak ada anjing yang wira-wiri saat itu. Penginapan memang agak sepi karena weekdays. Saya juga berpikir mungkin disediakan area khusus untuk hewan peliharaan saat tuannya menginap di sana. Jadi aman saja.
Malamnya kami nongkrong santai di kafe penginapan. Tempatnya bagus dan estetik seperti kafe-kafe zaman sekarang. Menunya juga enak, meskipun porsinya tidak sesuai harapan. Tapi okelah untuk pengganjal lambung. Hehe...

Setelah makan-makan, si bocil pengen main di area kecil yang dia tunjuk di samping kafe. Tempatnya kayaknya nyaman untuk anak-anak. Ukurannya tidak luas. Mungkin cuma sekitar 2x2 meter. Alasnya berupa karpet hijau dengan dikelilingi pagar besi yang tidak terlalu tinggi. Wah, ini aman banget untuk anak bermain saat orang tuanya makan. Pikirku.
Kami turuti si bocil main di situ. Dia tempak senang. Loncat-loncat dengan senyum lebar. Gak lama kemudian, istri menyadari ada yang tidak beres. Dia melihat banyak bulu halus yang menempel di karpet. Fix! Itu area bermain kucing/anjing. Tapi, mlihat jarak antar teralis besi yang agak renggang, saya yakin itu untuk anjing!
Biar hati tenang, anggap aja itu bulu kucing. Hehe...
Malam itu kami istirahat tidak terlalu larut malam karena keesokan harinya kami akan melipir ke Ciwidey, ke Kawah Putih. Bersambung...
25 Juli 2024



Comments