top of page
IMG_20180403_065028_218.jpg

PAWON LUWAK COFFEE

SLIDE MORE

TEMPATNYA tidak seperti kafe-kafe pada umumnya. Lebih mirip seperti rumah kuno. Tampak klasik. Kalau tidak ada papan namanya mungkin rumah itu tidak lebih dari sekedar rumah.

 

Namanya Pawon Luwak Coffee. Lokasinya berada di Magelang. Tidak jauh dari Candi Pawon. Saya dan pacar --yang sekarang menjadi istri saya-- berkesempatan untuk mencicipi salah satu kopi termahal di dunia itu.

 

Begitu melangkahkan kaki ke teras kafe, pertama yang terlihat adalah biji kopi berselimut tinja luwak yang ditaruh di tampa. Sudah kering.

 

Biji tinja luwak itulah yang nantinya dibersihkan, disangrai, digiling, kemudian diseduh dengan air panas. Bisa pilih kopi luwak Arabika atau Robusta. Kami memilih keduanya. Saat itu, sekitar tahun 2018, satu sloki harganya Rp 25.000.

 

Sambil menunggu pesanan datang, kami pun diajak tur kafe. Kami diajak masuk ke pekarangan belakang rumah/kafe. Di sana terdapat pohon-pohon kopi yang saat itu sedang berbuah. Masih hijau.

 

Ada juga beberapa ekor luwak di kandang. Dari dubur merekalah keluar biji kopi yang nikmat saat disajikan sebagai kopi panas itu. Kami bertanya banyak hal dan dijawab dengan ramah oleh pegawai kafe.

 

Oh iya, untuk tempat ngopi, kita bisa memilih tiga tempat. Di teras depan rumah, di ruang tamu, dan di pekarangan belakang rumah. Pilihan yang terakhir lebih asyik. Coba deh. (*)

bottom of page